Upaya Memanusiakan Anak Sebagai Solusi Kenakalan Remaja

Oleh Rohmah Hidayah
XI E

Pelajar merupakan sebutan untuk seseorang yang sedang dalam posisi menjadi seorang murid atau bisa disebut juga seseorang yang sedang menuntut ilmu. Atau katakanlah remaja yang masih muda dan belum waktunya untuk mencari uang sendiri. Pelajar adalah harapan bangsa dan negara untuk menjadikan bangsa dan negara ini sejajar dengan negara maju. Namun untuk menaruh harapan kepada pelajar sekarang mungkin tidak akan sesuai ekspektasi kita atau negara.
Seorang pelajar perlu menghilangkan rasa gengsi dan meningkatkan rasa bersyukurnya untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Hal tersebut menjadi langkah antisipatif terhadap perubahan negara. Perubahan gaya hidup pelajar perlu dilakukan dengan upaya yang serius untuk menjawab persoalan di masa depan.

Agar pelajar dapat mengubah gaya hidupnya, maka para pelajar harus tahu apa itu yang benar dan salah, baik atau buruk, penting atau tidak penting, penilaian seperti itu sangat perlu untuk anak-anak zaman sekarang, karna anak zaman sekarang sudah banyak yang terjerumus ke dalam pergaulan bebas, serta selalu berpikiran kalo mereka tidak boleh kalah dari yang lain, dan yang paling sulit untuk di tahan oleh anak sekarang adalah nafsu (keinginan) mereka.

Saat ini, pelajar itu susah sekali untuk diatur, kebanyakan dari mereka setiap dinasehati tidak didengarkan dan malah ditinggal pergi, atau justru mereka nasehatin balik, atau kalau perlu malah marah-marah.
Maka dari itu kita perlu melakukan perubahan untuk para pelajar di negeri kita, Salah satunya adalah melalui peran orang tua. Orang tua harus lebih bisa mengerti anaknya, menjadi teman serta orang tua sekaligus, dan bisa saling terbuka satu sama lain. Karna kebanyakan anak zaman sekarang setiap ditanya kenapa bisa ikut pergaulan bebas pasti merka menjawab “karna di sini saya bisa mendapatkan kasih sayang, kedamaian, dan perhatian lebih yang saya belum pernah rasakan.”

Melatih anak untuk selalu terbuka dan mau membicarakan semua yang terjadi dalam hidupnya memang bukanlah hal yang mudah. Tapi, bukannya tidak mungkin. Mereka hanya butuh didengarkan dan dimotivasi oleh orang terdekatnya yang dianggap paling memahaminya.
Banyak remaja mengeluh, orang tua kurang mau mendengarkan mereka sehingga mereka tidak tahu harus berbicara kepada siapa. Alasan sibuk dan asyik dengan permasalahan keluarga sering jadi pemicu orang tua melupakan anaknya. Banyak orang tua yang lupa bahwa anaknya juga manusia, yang butuh didengarkan keluh kesahnya, dipeluk hangat ketika ada permasalahan, dinasehati dengan lembut dan bijak. Bukan malah menyepelakan dan menganggap masalah anak adalah masalah receh yang tidak penting.

Rohmah Hidayah
XI E