Relasi Tempe dengan Proses Pembelajaran
Oleh
Muhammad Rafi Bayhaqi XB dan Muhammad Habli Chukma XB
“Salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidup adalah membiarkan pikiran yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas.” Anonim
Titik tekan belajar adalah proses, bukan hasil. Apabila prosesnya baik sudah dipastikan hasilnya akan baik pula. Pun sebaliknya, apabila dalam proses sak penake dewe maka hasil akhir kemungkinan besar sak penake dewe juga. Maka dapat disimpulkan, gagal ataupun tercapai merupakan hukum sebab-akibat. Di dalam belajar, gagal atau berhasil merupakan keniscayaan. Target yang meleset atau harapan yang digapai ibarat dua sisi mata uang.
Kegalalan dan kesuksesan dalam belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam, berasal dari individu siswa itu sendiri. Kesadaran diri siswa sangat dibutuhkan dalam hal ini. Tanpa kesadaran, mustahil keberhasilan dalam belajar akan tercapai. Sementara faktor dari luar salah satunya adalah makanan. Makanan juga memengaruhi seseorang. Apa yang dimakan itulah yang akan direspon oleh tubuh. Dalam beberapa kasus, banyak siswa yang mudah mengantuk, bisa jadi – ini hanya analisis kami—mereka mengantuk karena makanan, salah satu contoh tempe. Mengapa harus tempe? Ya, karena semua tidak ada yang tahu hehe.
Begini ceritanya, meskipun tempe tergolong dalam makanan yang sangat bermanfaat untuk kesehatan manusia, namun mengonsumsi secara berlebihan sangat tidak dianjurkan. Maksimal 100 gr perhari. Apabila kamu suka mengosumsinya terlalu sering dan banyak, maka zat besi bisa menjadi berkurang atau susah diserap oleh tubuh. Jika ini terjadi maka akan menyebabkan penyakit anemia atau kurang darah. Nah, kalau sudah anemia, kita akan mudah mengantuk bahkan keliyengan tanpa daya. Mengantuk inilah awal dari bencana bagi siswa. Pelajaran tidak akan masuk, perlahan bodoh secara bertahap. Ternyata memang benar guyonan "Kakean mangan tempe marai budeg", Budeg karena ngantuk dan tidak mendengarkan penjelasan dari guru. Makan tempe secukupnya saja dan jangan istiqamah mbendino lawuhe mung tempe tok ora ganti: esuk awan sore.
Selain faktor makanan, faktor luar adalah faktor orang terdekat. Peran orang tua dan guru sangat diperlukan dalam membina perkembangan potensi generasi muda Indonesia. Peran orang tua dan guru dapat berupa pengawasan, bimbingan, dan dukungan. Maka, apabila kedua faktor—dalam maupun luar—diperhatikan dengan baik, insyallah keberhasilan akan kita gapai.
Referensi:
https://idnmedis.com/efek-samping-kebanyakan-makan-tempe, diakses pada 21 November 2022 pukul 10.00 WIB.
https://www.sonora.id/read/423159367/alih-alih-irit-makan-tempe-setiap-hari-justru-sangat-berbahaya-kok-bisa, diakses pada 21 November 2022 pukul 10.00 WIB.
Oleh
Muhammad Rafi Bayhaqi XB
Muhammad Habli Chukma XB
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Merawat untuk Menjadi Berguna
"Tidak akan mungkin bisa sempurna, namun kita bisa menjadi berguna" Kataku dalam hati saat melihat foto lama yang muncul di beranda media sosial. Kita semua mengerti bahwa kesempurnaan
Menjadi Guru Merdeka Dalam Implementasi Kurikulum Merdeka
Tujuan Pendidikan Nasional pada dasarnya mengacu pada UUD 1945 alinea ke-4 yang didalamnya terdapat kalimat “Mencerdaskan kehidupan bangsa”. Kalimat tersebut menggambarkan b
TIGA CILOK REKOMENDED MENURUT TIKA
Hai Guys… Siapa sih yang nggak tahu cilok. Pasti tahu dong. Seperti umum kita ketahui bahwa cilok itu jajanan yang terbuat dari tepung dan biasanya ada isian daging. Men
KUPI: Rencana dan Jalan Panjang Ulama Perempuan
Konggres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) II yang telah dilaksakan pada tanggal 23-26 November 2022 bertempat di Semarang dan Jepara, Jawa Tengah berjalan dengan lancar. Seperti
DISIPLIN TAK SESUSAH MELUPAKAN MASA LALU
Banyak orang yang ingin menjadi pribadi yang disipin. Disiplin dalam hal apa saja. Namun, banyak dari kita yang belum tahu langkah apa yang dapat dilakukan untuk mewujudkan kein
BUAH ENAM TAHUN ISTIQAMAH
Kala itu, aku adalah murid kelas 3 Madrasah Ibtidaiyyah yang baru lulus dari Taman Pendidikan Alquran atau yang lebih dikenal oleh masyarakat dengan sebutan TPQ atau TPA. Pada w
BUKU INI WAJIB DIBACA OLEH FAJAR SAD BOY
RESENSI BUKU Judul Buku : MAAF TUHAN, AKU HAMPIR MENYERAH Penulis : Alfialghazi Penerbit &nb
Trabas: Menaklukkan Hati dan Pikiran
Oleh Rangga Adi Setiawankelas X A Trabas merupakan kegiatan adventure trail di alam bebas atau jalur tertentu. Biasanya, kegiatan ini digemari oleh anak muda, terutama laki-laki, namun
How Do Makeup and Skincare Fare with Students
By: Naila Rajiha According to the Cambridge dictionary, "skincare" refers to things people do and use to keep their skin healthy and attractive, whereas "makeup" refers to colo
Perihal Makan dan Nyampah
Oleh Dinda Afiah (XI G) Teman-teman, apakah kalian pernah memikirkan tentang "Bagaimana pandangan masyarakat luar terhadap kita (sebagai Siswa-siswi Madrasah)"? Apakah me